Pada pagi yang cerah di sebuah desa,ada sebatang pohon apel yang rindang. Pada saat itu ada seoranganak kecil yang nampak kelelahan dan dia duduk sambil berteduh di bawah pohon apel tersebut. saat sedang menikmati sejuk nyya udara tiba-tiba sang pohon apel berbicara kepada si anak
"wahai anak kecil apaka kau tidak lapar dan hanya berteduh di bawah pohon ku ?" si anak pun menjawab "ya pohon apel aku sedikit lapar". Sang pohon pun mulai merunduk dan memberikan apel itu pada si akan "wahai anak kecil maukah kau memakan buah ku ?". Si anak pun menjawab "ya aku mau, terimakasih pohon apel". mulai hari itu si anak dan pohon apel pun mulai bersahabat.
Pada saat si anak tumbuh remaja, si anak pun mendatangi pohon tersebut. si pohon menyambutnya dengan senang"wahai sahabat bu apakah kau mau berteduh dan memakan buah ku lagi' si anak pun menjawab"tidak sahabatku, aku hanya sedang butuh uang untuk membeli perlengkapan sekolah ku". Sang pohon pun menjawab "mengapa kau tidak ambil buah ku dan menjual nya untuk membeli perlengkapan". Terimakasih pohon apel, kau adalah sahabat terbaiku.
Setelah si anak tadi tumbuh menjadi dewasa dan sudah berrumah tangga si anak tadi berbicara ke pohon apel tersebut"pohon apel aku sudah berrumah tangga dan aku sudah memiliki inseri dan anak tapi aku tidak punya rumah". Sang pohon pun menjawab"mengapa kau tidak menebang ku dan mengambil kayunya untuk dijual atau di jadikan rumah". Terimakasih pohon apel kau adalah sahabat terbaik ku.
Belasan bahkan puluhan tahun berlalu si anak yang tadi nya anak-anak yang senang bermain sekarang sudah menua dan sebentar lagi menjemput ajal nya. Begitupun si pohon apel yang semakin tua hinnga ingin mati. Sahabat si pohon apel pun datang ke hadapan sahabat nya lalu duduk. Sang pohon apel pun bicara"wahai sahabat ku aku sudah tidak bunya apa-apa lagi". Sang anak menjawab "aku sudah tua dan tidak meminta apapun dari mu aku hanya ingin duduk dan beristirahat di sampingmu". Mendengar kata kata itu pun si pohon apel tersenyum.
Kisah pohon apel diatas melambangkan orang tua kita yang siap mengorbankan milik mereka untuk kita anak nya jadi, bisakah kita merenung sejenak untuk mengingat jasa nya dan baik lagi membalas jasa mereka walau pun tak seberapa.
Sugoi... keren sal, nanti lain kali post lgi aja... yosh
BalasHapusnanti kunjungi blog gw juga
critanya pa aji
BalasHapusYang penting ada wawasannya pet
Hapus